Langsung ke konten utama

religius...

hello bloggey udah lama ga ngepost. sekarang gue kelas XI loh. kelas XI IPA 4. dan gue duduk sebangku (ga sebangku juga sih, mesra abis) sama lila. lila temen seperjuangan (terutama pas ulangan) dan sepergilaan gue waktu di X.2

yak, langsung aja gue cerita tentang temen baru gue di XI IPA 4 namanya harianto.
orangnya religius banget, agamanya kuat. alhasil harianto menjadi pusat perhatian anak-anak sekelas. semua murid ngerubungin dia dan melontarkan berbagai pertanyaan tentang agama mulai dari "kenapa orang arab pake cadar", tentang sejarah agama, dll. dari yang penting sampe yang ga penting kayak "harianto pernah suka sama cewek ga?", "jadi pacar gue mau ga? ntar gue tobat deh pake kerudung", "to kalo ngupil disunahkan pake jari yang mana?" (oke, yang terakhir gue yang nanya tapi belum sempat tersampaikan karena gue belom pernah denger nabi ngupil). lama kelamaan seiring dengan semakin derasnya pertanyaan, harianto mulai gugup apalagi kalo yang nanya cewek, karena menurut agama islam seorang cowok ga boleh memandang mata cewek karena bisa menimbulkan benih-benih cinta (KATA NENEK GUEEE!!). dan harianto pun menjelaskan sambil nunduk biar ga bersitatap dengan mata lawan jenisnya. lama-lama harianto gemeter. harianto mukanya merah. harianto pipis dicelana ( yang terakhir hanya rekayasa)

selesai berdakwah-ria anak-anak IPA 4 mulai (sok) merasakan perubahan. terutama yang cowok.
romi-zarhan: "aduuh gue merinding niih tobat yuk. EH BESOK YANG COWOK SEMUANYA PAKE PECI YA, KAYAK HARIANTO!"
harianto: "peci jangan buat gaya-gaya an"
romi-zarhan: "EH PAKE PECINYA JANGAN BUAT GAYA-GAYAAN KATA HARIANTO"

---------keesokan harinya------
romi sama zarhan pake peci. ya, cuma mereka berdua doang yang pake peci yang lain tidak menghiraukan. tapi tetep aja meskipun atasnya pake peci tapi bajunya tetep dikeluarin.

hal lain yang ga kalah religius adalah waktu upacara bendera pas mengheningkan cipta. "marilah kita mengheningkan cipta untuk mengenang jasa pahlawan, mengheningkan cipta mulai" harianto nunduk. angkat tangan dikit. dan komat-kamit baca doa. baru kali ini gue liat orang mengheningkan cipta sambil berdoa sekhusyuk itu. gue sendiri saat mengheningkan cipta ga pernah berdoa malah ikut nyanyi dalem hati kadang kalo lupa liriknya cuma ngikutin nadanya doang. "dengan seluruh angkasa raya memuji pahlawan negaraa.lupa. net nooot not net neet not diriibaaaan bendeeeeeeerraaa" (emang rasa nasionalis gue kurang)

gue ngebayangin harianto makan bareng anak-anak sekelas. sebelum makan dia berdoa (doa sebelum makan dilanjutkan dengan ucapan terima kasih atas rezeki yang telah diberikan Allah S.W.T, dan berdoa buat anak2 miskin supaya mereka bisa makan juga hari ini) selesai berdoa tiba-tiba piring udah kosong. harianto bingung. harianto berdoa lagi supaya orang-orang yang makan makanannya tanpa izin diampuni dosanya (ya, lagi-lagi berdoa). seribet itukah? hmm kayaknya engga itu cuma khayalan gue. tapi gue salut sama harianto. gue seneng ditengah-tengah era globalisasi dan semakin maraknya penyimpangan sosial masih ada orang kayak gitu. harianto pertahankan! maaf ya harianto nama lo gue masukin blog

Komentar

  1. Rul kan sekolah kita Mengkeningkan Ciptanya ga nyanyi, kayanya lu bener-bener ga merhatiin ya ahahahahaha.

    BalasHapus
  2. hahahaha iya yaaa. tapi lirik lagunya terngiang di telinga gue jadinya ngikut nyanyi deh. eh flying dutchman lu sekolah juga?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Emosi Segelas Air Panas

Segelas air panas menyiram tanganku. Orang itu pelakunya. Perih rasanya. Walau tak sengaja, aku tetap marah. Marah dalam diam. Kemudian masuk kamar dan menangis. Bukan... Bukan karena tersiram air panas. Kebohongan yang terus dilakukan orang itu yang membuatku emosi. Ah! Berengsek. Andai anak bisa memisahkan kedua orangtuanya. Masalahnya, mama menikmati derita.

Sumpah! Status ini Lebih Galau daripada "Single"

Hello to my new status! "Fresh Graduate" status yang lebih bikin galau daripada status "Single". Sebagai fresh graduate , gue ngerasa semakin banyak tuntutan baik dari dalam diri sendiri maupun dari orang tua. Gue lulusan diploma yang kata orang kebanyakan, ini lulusan tanggung. Katanya sih lulusan diploma dipandang sebelah mata sama perusahaan-perusahaan, Katanya loh ya. Kata siapa? ya kata orang-orang, termasuk orang tua gue. Makanya, nyokap gue keukeuh banget nyuruh gue ekstensi S1, begitu pun dengan om dan tante gue. Ga tanggung-tanggung, nyuruh ekstensinya di luar negeri dan nyari beasiswa. I know, that's really good for me . Gue pun sejak masih SMP selalu punya cita-cita untuk study abroad . Bahkan gue sempet apply beasiswa ke Singapura untuk ngelanjutin SMA. Pada akhirnya, gue tetap menuntut ilmu di Tanah Air tercinta sampai gelar A. Md tersemat di belakang nama. Sekarang muncullah kegalauan terberat gue, "Lanjut kuliah atau kerja? atau kerj...

Kepada Orang-orang Baik...

.                       (sumber foto: Getty images) Gue buat catatan ini biar nggak lupa bahwa gue dikelilingi orang-orang baik. Kadang suka mikir, kenapa ya mereka baik banget padahal gue ga pernah berbuat baik sama mereka. Ya maksudnya biasa-biasa aja gitu, ga ngejahatin juga. Malah cenderung cuek banget banget. Sebagai contoh yang gue inget, sejak jaman sekolah sampe kerja, ada aja yang mau nebengin gue ke kampus, main, mau nganterin pulang sampe rumah tanpa gue minta (paling mintanya cuma nebeng sampe jalan yang emang dia lewatin). Untungnya sekarang ada ojek online jadi ga ngerepotin orang. Tapi tetep sih sampe sekarang kalo pulang kerja malem ada yang nawarin tebengan sampe rumah. Padahal rumah dia lebih deket dari kantor dan rumah gue jauh banget.  Beberapa waktu lalu, karena lagi corona, ga ada ojek online dan kendaraan umum terbatas, gue akhirnya pulang kantor lebih cepet dari biasanya padahal gue deme...